Mengapa buku ini menjadi yang pertama, membuka? tokoh utama kita, adalah sebuah jiwa; katakanlah A. Pilihan tokoh-tokoh yang tubuhnya ditempati A itu beragam. Dia bisa aja bangun di tubuh cowok hari ini, tapi jadi cewek besoknya. Pilihan David Levithan disini unik-unik, dan saya selalu suka bagian-bagian awal dari setiap hari baru, dimana A mulai nge-recognize tubuh yang dia tempatin dan nyeritain secara singkat tentang orang itu. A drug addict, a football player, a twin, a geek, a popular mean girl, a homeschooled guy, a fat unrecognizable person, suicidal girl, transgendered, gay, lesbian, a rich girl, a latino, a stunning black girl, ~siapapun bisa jadi 'sasaran' berikutnya. Setiap dari mereka punya masalah masing-masing, setiap hidup dari mereka unik, dan setiap kisah dari mereka kita pasti selalu dapet pelajarannya. Kurang lebihnya,summarize/isi dari buku Every Day mungkin begini.. a) Setiap hari A terbangun dalam tubuh orang yang berbeda, mengambil kontrol atas kehidupan seseorang yang ia 'tempati', masing-masing satu hari seorang. A merasakan 24 jam hidup dalam tubuh orang tersebut dan menjadi bagian dari dunianya. A tidak tahu kapan semuanya dimulai dan darimana sesungguhnya ia berasal, yang ia tahu, sejak lahir, inilah yang ia alami. Sampai suatu ketika jiwa menjadi jiwa [A] cowok dalam tokoh Justin. Permainan perasaan dimulai, karena jiwa dalam raga Justin benar-benar jatuh cinta kepada Rhiannon (pacar Justin) b) Konflik yang muncul adalah finally A has found someone 'he'wants to be with—day in, day out, day after day. A yang kemudian berusaha supaya Rhiannon tahu, dan setelah tahu, pastinya nggak gampang buat seorang cewek biasa untuk menerima bahwa ada jiwa yang berkeliaran di tubuh orang dan setiap hari berganti-ganti jadi orang yang berbeda; jiwa itu jatuh cinta sama dia, pula. Things get complicated waktu Rhiannon merasa susah untuk bisa cinta balik ke A dan pertahanin hubungan mereka. Coba, gimana caranya bisa stay in love ketika pacar kamu itu orangnya beda fisik tiap hari, bahkan A bisa aja tinggal di tubuh cewek? Hellow... KEREN bukan? Buku ini juga lumayan ngaduk-ngaduk perasaan. Karakter A jadi sangat likeable karena dia itu insightful, dia udah pernah merasakan berbagai macam kehidupan jadi jelas jalan pikirannya mengagumkan. Sementara Rhiannon cuma cewek biasa, masih terjebak dengan paradigma-paradigma masyarakat saat ini. Pembaca bisa saja ikutan frustrasi , waktu bagian A berusaha meyakinkan Rhiannon yang nggak yakin sama hubungan mereka, apalagi karena emang keadaan A yang seperti itu bener-bener masalah besar yang nggak bisa diapa-apain lagi...
“If other people see you differently, you’ll end up seeing them differently, too.”
“I no longer think she’s just being nice. She’s being kind.Which is much more a sign of character than mere niceness.Kindness connects to who you are, while niceness connects to how you want to be seen.”
“If smart people are parodying it, that’s a sure sign that some less smart people are believing it.”
Akhir cerita, silahkan dibaca.. Kalau nggak salah ada filmnya tahun 2013.. Intinya ; tentang manusia; tentang merasakan 'to really walk in someone's shoes' (pasti udah banyak kan yang tau quote 'don't judge someone if you haven't really walked in her/his shoes' yang udah mulai basi itu), tentang tahu dan paham lebih jauh jalan pikir orang yang berbeda-beda dan melihat cara mereka memandang dunia; every mind is different!