01. David Levithan ‘EveryDay’

Mengapa buku ini menjadi yang pertama, membuka? 
tokoh utama kita, adalah sebuah jiwa; katakanlah A.

Pilihan tokoh-tokoh yang tubuhnya ditempati A itu beragam. Dia bisa aja bangun di tubuh cowok hari ini, 
tapi jadi cewek besoknya. 
Pilihan David Levithan disini unik-unik, 
dan saya selalu suka bagian-bagian awal dari setiap hari baru, 
dimana A mulai nge-recognize tubuh yang dia tempatin dan nyeritain secara singkat tentang orang itu.
A drug addict, a football player, a twin, a geek, 
a popular mean girl, a homeschooled guy, a fat unrecognizable person, 
suicidal girl, transgendered, gay, lesbian, a rich girl, a latino, a stunning black girl,
~siapapun bisa jadi 'sasaran' berikutnya. Setiap dari mereka punya masalah masing-masing, 
setiap hidup dari mereka unik, dan setiap kisah dari mereka kita pasti selalu dapet pelajarannya.

Kurang lebihnya,summarize/isi dari buku Every Day mungkin begini..
a) Setiap hari A terbangun dalam tubuh orang yang berbeda,
   mengambil kontrol atas kehidupan seseorang yang ia 'tempati', masing-masing satu hari seorang. 
   A merasakan 24 jam hidup dalam tubuh orang tersebut dan menjadi bagian dari dunianya. 
   A tidak tahu kapan semuanya dimulai dan darimana sesungguhnya ia berasal, yang ia tahu, 
   sejak lahir, inilah yang ia alami. Sampai suatu ketika jiwa menjadi jiwa [A]
   cowok dalam tokoh Justin. 
   Permainan perasaan dimulai, karena jiwa dalam raga Justin benar-benar jatuh cinta
   kepada Rhiannon (pacar Justin)
b) Konflik yang muncul adalah finally A has found someone 
   'he'wants to be with—day in, day out, day after day.
    A yang kemudian berusaha supaya Rhiannon tahu, 
   dan setelah tahu, pastinya nggak gampang buat seorang cewek biasa untuk menerima 
   bahwa ada jiwa yang berkeliaran di tubuh orang dan setiap hari berganti-ganti jadi orang yang berbeda; 
   jiwa itu jatuh cinta sama dia, pula. Things get complicated waktu Rhiannon 
   merasa susah untuk bisa cinta balik ke A dan pertahanin hubungan mereka.
   Coba, gimana caranya bisa stay in love ketika pacar kamu itu orangnya beda fisik tiap hari, 
   bahkan A bisa aja tinggal di tubuh cewek? Hellow... KEREN bukan?

Buku ini juga lumayan ngaduk-ngaduk perasaan. Karakter A jadi sangat likeable karena dia itu insightful, 
dia udah pernah merasakan berbagai macam kehidupan jadi jelas jalan pikirannya mengagumkan. 
Sementara Rhiannon cuma cewek biasa, masih terjebak dengan paradigma-paradigma masyarakat saat ini. 
Pembaca bisa saja ikutan frustrasi ,
waktu bagian A berusaha meyakinkan Rhiannon yang nggak yakin sama hubungan mereka, 
apalagi karena emang keadaan A yang seperti itu bener-bener masalah besar 
yang nggak bisa diapa-apain lagi...

“If other people see you differently, you’ll end up seeing them differently, too.”
“I no longer think she’s just being nice. She’s being kind.
Which is much more a sign of character than mere niceness.
Kindness connects to who you are, while niceness connects to how you want to be seen.”
   “If smart people are parodying it, that’s a sure sign that some less smart people are believing it.”
 
Akhir cerita, silahkan dibaca.. Kalau nggak salah ada filmnya tahun 2013..

Intinya ; tentang manusia; tentang merasakan 'to really walk in someone's shoes' 
(pasti udah banyak kan yang tau quote 'don't judge someone if you haven't really walked 
in her/his shoes' yang udah mulai basi itu), 
tentang tahu dan paham lebih jauh jalan pikir orang yang berbeda-beda
dan melihat cara mereka memandang dunia; every mind is different!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Scroll to top