Sudah tiga hari ibu pergi, untuk selamanya... Masih teringat jelas busa yang keluar dari mulutmu bu Entah kenapa hari ini banyak orang menjadi diri yang lain .. Menjadi diri sendiri jauh lebih sedikit daripada menjadi orang lain karena hanya akan sedikit orang yang mau memahami, mau menggandeng dan berjalan bersama kebahagiaan itu bukan tergantung penerimaan yang lain kepada dirimu kan? pernah Ibu katakan pada Nilam, begitu... lanjutnya, Jangan lupa bahagia Nilam, kebahagiaan itu adalah,.. saat kamu bisa menerima dirimu lahir batin nak, jangan mencoba pernah mendekati langit dan birunya, sampai nanti hatimu benar-benar yakin .. yakin bisa membedakan biru pembatas langit, agar kamu bisa membedakan mana keinginan dan mana impian. Ibu, Nilam mau memimpikan ibu lagi.. Gumamnya saat berwudhu subuh ini,
Tuhan, sadarkah ??.. Nilam tidak mempunyai percakapan yang pernah terpikirkan Mengapa Engkau sang pemilik segala rasa, selalu memberi kejutan , yang sampai detik ini aku masih tersakiti. Tak ada pengharapan apapun. Bukankah ini kejam? Namun kenapa aku selalu menanti sang pengambil, berkabar padaku.