Pundak Nilam ditepuk seseorang, namun saat berbalik hanya keliatan Juli yang roboh, pingsan.
Pak partoyo, salah satu warga Muara Angke yang ikut memulung di pasar ikan, menggotong Juli ke becak milik adiknya. Beliau sendiri yang mengayuh becak ke rumah sakit terdekat. Entah bagaimana beliau menafkahi keluarganya hari ini dan mengganti nafkah beberapa jam tarikan becak adiknya.
Dokter Santi yang sigap menangani Juli di Instalasi Gawat Darurat tak lepas matanya dari gelang di pergelangan Nilam. Gelang yang sama dengan milik ibu, adik dan miliknya sendiri.
gelang ; gemerincing ;bayi
Dokter Santi memilih mengantarkan Juli dan Nilam di sela-sela kesibukannya. Hanya lebih ingin mengetahui, darimana Nilam memperoleh gelang itu.. Mendung itu akhirnya meneteskan air mata. Luka, cemas, pilu dokter Santi menyeruak.