Nilam-Delapan

Kala itu

~Lentera Saraswati. Kereta Sriwedari, jurusan Jogja-Solo, 25 Mei 1988
Andai Cupid, dewa Cinta itu becus memanah, pastilah jiwaku enggak akan sehampa ini. Putus cinta lagi, 
ini kesalahan Cupid...Ya, menurutku yang terjadi ini 80 persen kesalahan dia. 
Ahhh andaikata Cupid  belajar memanah lebih dulu dibandingkan Harjuna. 
Sang dewa cinta ini memainkan peran penting dalam drama besar kehidupanku. "Kerja 
atau kuliah di Solo, mbak? ". 
Aku menoleh dan mencoba untuk tersenyum hangat pada pria beruban yang ramah ini.
Pria yang kemungkinan tingginya sekitar 175 cm ini berkulit terang agak Oriental, 
dengan wajah bersih,.. minim kerutan,mungkin usianya hampir sama dengan almarhum ayah.

"Enggak pak, saya hendak menjemput ibu untuk acara keluarga di Jogja. 
Saya bekerja di Jakarta hampir 4 tahun ini pak. Perkenalkan nama saya Lentera."

Bapak itu tersenyum setengah terbahak.namun matanya sontak berkaca-kaca. 
"Saya tahu, nama saya agak ndeso njih pak, tidak seperti Laura, Jean, Susan, Marissa, 
atau berbagai nama kebarat-baratan itu lho pak. Aku bergumam, agak jahat memang,

Aku agak lancang menebak isi benak bapak ini. "Begini nak, panggil saya Pak Andi. 
Saya suka nama itu, persis dengan nama mendiang isteri pertama saya, beliau dipanggil Allah SWT, 
setahun setelah pernikahan kami."jawab beliau sangat lembut. Ya Allah, jadi kangen almarhum bapak ..Tuhanku maafkan daku, wanita bujangan yangu sianya hampir kepala-3 ini,,, 
udah negative thinking duluan."Rumah bapak yang di Yogya atau Solo pak?" tanyaku bersemangat..
beneran semangat. "Rumah yang di Solo itu, adalah hasil pemutihan 
bagi pegawai pensiunan Perusahaan Kereta api, kalau yang di Yogya, rumah pribadi 
hasil jerih payah saya dan isteri kedua yang sudah menampung kami beserta kedua putra kami selama puluhan tahun, nak. Oh iya, putra sulung saya mungkin seumuran kamu nak, lahir, besar, sekolah dan bekerja di Yogya.
"Nak Lentera usia berapa kalau bapak boleh tahu?" "Saya Januari kemarin, 28 tahun pak" 
jawabku malu-malu. "Nah, benar dugaan bapak. berarti waktu Sma itu, sebentar... 
Banu tahun 1997 pas SMA kelas 1 di SMA 3"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Scroll to top