*sebelumnya https://ceritasagu.com/tuan-serba-tahu-yang-buta-wanita/
Tak kuasa membawa diri, lalu bersimpuh di pangkuan Tia.
**Masih dalam mimpi
Tia mulai menyentuh tiap lekukkan tubuh Okta. Kejantanan pria yang disentuh 'liar' pertama kalinya mulai bangkit. Daripada birahi dibiarkan terseok di kursi bartender, dengan tertatih, Okta digiring ke penginapan lantai dua. Dia patuh atau pasrah, Mulai dari membuka baju, sampai berbagi selimut, namun tiba-tiba Okta berangsur 'sober'. Wanita ini agresif menggoda, menyingkap semua pakaian, Okta masih datar saja. Bahkan pasif dan mulai menghindar. Hampir saja kakinya terantuk pinggiran ranjang dari kayu mahoni tua.. "Maaf, aku tak bisa melakukan ini, aku bahkan tak mengenalimu. Aku tak bisa meniduri wanita yang tidak kucintai. Maafkan, aku bukan teman tidur yang tepat, aku hanya tepat pada waktu yang tepat bagi pasanganku kelak... "ujarnya sambil mengancingkan celana dan langsung meninggalkan kamar inap. **Saat terjaga "Ta, maaf aku tadi ngetok dari luar tapi nggak ada jawaban, jadi aku lancang bukain pintumu. Tadi nyari kamu di kampus tapi nggak ketemu, ketemunya malah sama Dody dan Syaoful." Rinda menjelaskan panjang lebar "Nggak papa Nda, aku senang kamu disini, jadi aku ada temannya. Wah kamu bawain aku puding ya?" .. Ta, aku ingin menelusuri anak-anak rambutmu dengan jari-jari mungilku, lalu turun sebentar ke pelipismu. Menatap matamu dalam-dalam. Menelusuri pupil matamu, mencari binar cinta di sana... *buyar* .. Ta, maaf aku harus pulang, janjian maghriban di rumah dengan ibu bapak." Rinda pamit