Hidup Okta sebelas tahun kemudian

Viera sangat antusias dengan lomba scrapbook yang diiklankan online dua minggu lalu. Lomba yang  dikhususkan bagi pelajar berusia 8-15 tahun ini pertama kali diberitahu oleh papanya via skype, waktu beliau sedang tidak di Indonesia. Ragil Marmut memang selalu antusias mendukung bakat anaknya yang semakin terlihat. Sebagai seorang ekonom mumpuni, Marmut yakin benar kalau anaknya tidak […]

SelanjutnyaMore Tag

Okta, kamu Cerkas

Ta,  You could say I lost my faith in science and progress… You could say I lost my belief in the holy church, You could say…. I lost my sense of direction; You could say all of this and worse, but If I ever lose my faith in you, There’d be nothing left for me […]

SelanjutnyaMore Tag

Okta dan Padma

Okta sedikit kecewa ketika lagu berakhir. Padma melepaskan genggamannya begitu saja dan mimpi indah seakan berakhir. Pesta ulang tahun ke 17nya Cahaya, teman satu sekolah Okta dan Padma yang dikemas begitu ‘wah’, menjadi tak bercahaya lagi barusan.         Padma berbisik lembut.. “Okta, besok ketemu sore di depan toko elektronik koh Gin ya. Okta hanya mengangguk pelan. […]

SelanjutnyaMore Tag

Mengapa Oktavarium

Penulis suka saja istilah ini Salah satu nama album Dream theater, Octavarium Mungkin karena sering terlintas lalu akhirnya terus suka Bahkan menjadikannya sebagai term personal, bayangan jatuh, ternyata itu sosok manusia yang pura-pura menari padahal lekukan gesturnya aneh.   Dia hendak menggambarkan sensasi ganjil bawah sadar tapi lama-lama dia dinamai Okta, bukan karena dia lahir […]

SelanjutnyaMore Tag
Scroll to top